Kamis, 10 November 2011

SEJARAH ILMU ATAU SENI


1.      Bilamanakah sejarah itu dikatakan sebagai ilmu dan bilamanakah sejarah itu dikatakan sebagai seni? bagaimana menurut anda, jelaskan !
a.      Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu jika mempunyai syarat-syarat seperti: Ada objekmasalahnya,Memiliki metode, Tersusun secara sistematis,
Menggunakan pemikiran yang rasional,
Memiliki kebenaran yang objektif.
Selain sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu dengan adanya syarat-syarat seperti dia atas, tetapi sejarah dapat diaktakan seabagai ilmu jika mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan, sasaran, tujuan. Objek yang dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat yang menekankanpda sudut pandang waktu.
c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu sosia lainnya, sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori sosiologi, teori nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metodologi penelitian sendiri yang menjadi patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa dihayati.
Karena sejarah memiliki kesemua syarat keilmuan tersebut, termasuk memiliki metode sendiri dalam memecahkan masalah, maka tidak ragu lagi akan unsur-unsur keilmuan dari sejarah. Meski demikian dalam kenyataannya banyak pihak yang masih menyangsikan keberadaan sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu.
Dilihat dari cara kerja ilmiah, dua tahapan terakhir dalam metode sejarah yaitu interpretasi dan historiografi masih sering dianggap sebagai titik-titik lemah. Interpretasi misalnya, dimana di dalamnya terdapat unsur menyeleksi fakta sehingga sesuai dengan keseluruhan yang hendak disusun, terkadang unsur subjektivitas penulis atau sejarawan seperti kecenderungan pribadinya ,Memang sulit untuk menghindar dari subjektivitas, sehingga sejarawan sangat dituntut untuk melakukan penelitian sejarah yang seobjektif mungkin.
b.      Sejarah sebagai seni
Sejarah dapat dikatakan seabagai seni karena sejarah memerlukan Instuisi, Imajinasi, Emosi, Gaya Bahasa , karena hal-hal itulah maka sejarah dapat dikatakan sebagai seni.
a. Instuisi
Sejarawan memerlukan instuisi atau ilham, yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini cara kerja sejarawan sama dengan seniman.
b. Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi seudah itu. Contohnya : Sejarah Sagaranten, harus  membayangkan keadaan geografis kota Sagaranten.
c. Emosi
Dalam penulisan sejarah harus ada keterlibatan emosi, dalam hal ini penulis sejarah harus mempunyai empati yang tinggi (empatheia = perasaan) untuk menyatukan perasaan dengan objeknya, seolah-olah mengalami sendiri.
d. Gaya Bahasa
Dalam penulisan sejarah gaya bahasa yang digunakan harus lugas atau tidak berbelit-belit, sehingga kisah sejarah akan mudah dipahami oleh pembaca.
Meskipun demikian sejarah sebagai seni juga mempunyai kelemahan-kelemahan seprti
a. Berkurangnya Ketetapan dan Objektivitas
Accuracy (ketepatan) dan objektivitas sangat diperlukan dalam penulisan sejarah. Penulisan sejarah berdasarkan fakta, sedangkan seni merupakan hasil imajinasi.
b. Penulisan Sejarah akan Terbatas
Penulisan sejarah yang terlalu dekat dengan seni akan terbatas kepada objek-objek yang dapat dideskripsikan . Penulisan sejarah akan penuh dengan gambaran tentang perang dan biografi yang penuh sanjungan.
Sejarah menurut saya adalah ilmu, karena dilihat dari isinya saja sejarah mengandung ilmu-ilmu yang sangan bermanfaat dan penting, dan peristiwa sejarah memang benar-benar terjadi, sehingga kita sebagai sejarawan harus menggalinya untuk menjadikan sejarah yang masih belum jelas maka saat ini digali kembali untuk dijadikan fakta sejarah, yang tentunya juga memerlukan sumber-sumber yanng mendukung untuk mengungkapnya dan tidak lupa menggunakan syarat-syarat yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar